
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Baucau adalah sebuah kota batu karang karena semuanya hampir dikeliling dengan bebatuan. Meskipun kota tersebut dijulukan sebagai kota batu karang namun Baucau juga memiliki banyak kekayan alam dan juga merupakan kota penhasil nangka (Kulu) dan Kelapa. Dan dari semua kekayaan yang dimiliki tersebut maka Baucau pun dikenal oleh semua orang sejak jaman penjajahan portugues.
Penjajahan portugues Baucau dikenal dengan kota Makasar kedua. Karena di kota tersebut dipenuhi oleh orang-orang pedagang dari Makasar Indonesia. Dan sampai sekarang di tepi-tepi pantai kota Baucau masih dihuni oleh orang-orang Makasar tersebut. Dengan demikian maka sebagian penduduk kota Baucau meniru gaya hidup orang Makasar.
Baucau yang dahulu sebelum kedudukan portugues dinamakan kota leiria yang pada waktu itu kota tersebut dikuasai oleh seorang raja bernama LEIRIA. Hingga kini sesak kakinya masih tertampak di Baucau,dibagian desa Bahu.
Setelah kedatangan orang-orang Portugues di Baucau pada tahun 1515 orang Portugues pertama yang memasuki kota tersebut adalah Antonio Vasco Salazar. Adalah seorang Panlima ankatan laut yang mendarat di pesisir pantai watabo’o dan akhirnya berdiam di desa Tirilolo dan melakukan beberapa pembangunan di kota tersebut.. Dengan demikian, kedatangan orang portugues tersebut membawah sebuah perubahan pada kota tersebut hingga meruba namanya menjadi Vila-Salazar hingga beberapa abad. Di tahun 1795,Vila-salazar kembali merubah namanya menjadi baka-u,yang diberikan langsung oleh orang-orang portugues pada kota tersebut atas penemuhanya sebuah sapi ditepi pantai Seical. Baka-u adalah bahasa local (dari bahasa makasae) yang artinya Satu sapi. Dan hingga kini kota tersebut bernama kota baucau
Dari beberapa sejarah yang ada Baucau memiliki banyak sejarah yang berlainan yakni ada yang bercerita bahwa Baucau berasal dari singkatan ba-kaulu yang artinya ayah memangil. Yang pada waktu itu seorang kakek dengan mengembala domba-dombanya dekat mata-air Wai-lia dan pada suatu hari ia haus dan mencari air untuk diminumnya,dan dari situ kakek tersebut masuk pada sebuah lubang batu dan kakek tersebut berteriak namun tak dapat didengar oleh seorang pun.
Namun hingga kini,tak ada seorang hali sejarah yang menemukan sejarah sebenarnya mengenai kota tersebut.
b. Tujuan
Tujuan dari pada penulisan tugas ini adalah :
1. Agar para pelajar lebih mengetahui lebih mendalam mengenai profile dan letak geogarafis kota baucau
2. Agar pelajar mengetahui pula sejarah dari pada kota tersebut
3. Agar dapat melakkan suatu promosi berupa pelestarian tempat-tempat pariwisata di kota Baucau
4. Melengkapi mata kuliah yang didapati di banku kuliah
c. Perumusan Masalah
Dari isi penulisan tugas ini maka tak dapat pula ada beberapa masalah yang dapat kita identifikasikan antara lain:
1. Luas wilayah kota tersebut
2. Perbatasan antara baucau dengan beberapa kota tetanganya
3. Pelestarian tempat-tempat pariwisata
d. Ruang lingkup
Ruang lingkup dari pada isi tugas ini antara lain:
a. Penjelasan mengenai profile kota baucau
b. Mencakup pula total penduduk dan letak geografis
c. Pendapatan penduduk serta kegiatan perharinya
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Teori Pariwisata.
Menurut beberapa pendapat dari para hali-hali bahwa, pariwisata adalah sebuah sector yang perlu dilestarikan karena dalam sebuah proses pembangunan pariwisatta memegang peran sangat penting. Pentingnya pariwisata bagi pembangunan sebuah Negara antara lain dapat kita lihat pendapat beberapa hali sebagai berikut
• Menurut Sudarto, (1999),bahwa pariwisata merupakan sebuah aktivitas yang bertangun jawab atas kondisi asli (original) alam serta beberapa kebudayaan asli yang dimilikinya. Namun dari beberapa keunikan tersebut maka,dapat menarik simpati para orang asing (baik itu local maupun internasional) untuk berkunjung ke tempat tersebut guna berbelanja dan menhabiskan beberapa waktunya di tempat tersebut. Maka untuk itu dapat menambah pendapatan local maupun nasional
• Menurut Blangly (1994),Pariwisata adalah sebuah motor pembangunan sebuah Negara karena dilihat dari segi beberapa keunikannya maka menarik banyak pengunjung yang dapat berkunjung atau berdatangan ke sebuah Negara tersebut maka dapat mendapat menambah pendapatan perkapita Negara dan perluhnya penjagaan dan pelestarian yang baik.
• Menurut (Getz, 1987 (IUCN/World Conservation Union 1996) bahwa Produk wisata adalah rangkaian komponen-komponen pariwisata yang memberikan Pengalaman perjalanan bagi wisatawan sejak ia meninggalkan rumah hingga kembali ke rumahnya”
Komponen-komponen tersebut meliputi :
a. objek dan daya tarik wisata,
b. sarana dan prasarana transportasi,
c. akomodasi,
d. restoran atau rumah makan,
e. sarana informasi dan telekomunikasi, dan komponen
“perjalanan yang bertanggung jawab ke daerah alami sedemikian sehingga melindungi lingkungan dan keberlanjutan kesejahteraan masyarakat setempat”
“Perjalanan dan kunjungan ke lingkungan alam yang relatif masih asli, yang dilakukan secara bertanggungjawab, untuk menikmati dan menghargai alam (dan segala bentuk budaya yang menyertainya),yang mendukung konservasi,
memiliki dampak yang rendah, keterlibatan sosioekonomi masyarakat setempat yang bermanfaat”
2. Teori Objek Wisata
Ada beberapa ahli yang mengemukakan beberapa teori mengenai objek-objek wisata dan daya tariknya antara lain:
• Menurut (Middleton, 1988: 79). “The product may defined as a bundle or package of tangible and intangible component, based on activity at destination. The package is perceived by the tourist as an experience available at price”
Jadi produk pariwisata dijelaskan sangat terkait dengan aktivitas di daerah tujuan wisata (destinasi wisata), sehingga kegiatan pariwisata akan lebih dapat berkembang / dikembangkan apabila di suatu daerah tersebut mempunyai objek dan daya tarik wisata
• Chafid Fandeli, 2002, Menidentifikasi potensi-potensi internal dan eksternal yang terdapat dalam suatu objek wisata yaitu obyek wisata alam, kondisi obyek, dan dukungan pengembangan obyek serta fasilitas-fasilitas pelengkapnya. Selanjutnya menyebarkan informasi-informasi mengenai objek wisata tersebut agar objek wisata tersebut dapat dikunjungi oleh wisatawan.
• Nyoman Pendit, 1999. Menjelaskan tentang peran suatu obyek wisata satu terhadap obyek yang lain serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan pariwisata di suatu daerah tertentu. Objek wisata,baik itu alam maupun buatan mempunyai peran ketergantungan antara satu sama lain,seperti sebuah pemukiman yang indah maka di sekililing pemukiman tersebut harus mempunyai tempat penyediaan sarana dan prasarana pariwisata agar dapat menfasilitasi suatu perjalanan yang dilakukan oleh para wisatawan
• Bintarto & Surastopo, 1979, dengan Menjelaskan prinsip kajian geografi, baik itu geografi dalam perencanaan pariwisata dan pemgembangan pariwisata serta objek-objek wisata baik itu buatan maupun alam, dengan demikian semua objek wisata tersebut harus memerlukan semua perlenkapan untuk menfasilitasi semua aktifitas kepariwisataan.
3. Teori Letak Geografis
Ada pun beberapa ahli yang menjelaskan mengenai letaknya suatu wilayah antara lain:
• Nyoman Pendit, 1999; Bintarto & Surastopo, 1979, bahwa suatu wilayah dengan memiliki Pendekatan keruangan, ekologi, dan regional dalam Kajian unsur pola, site, aksesibilitas, dan keterkaitan dalam kajian fenomena pariwisata
• Surastopo Hadisu-marno, 1979; mengatakan bahwa suatu daerah perlu adanya pemgembangan data estatistik yang jelas mengenai loaksi,total penduduk,pendapatan penduduk, luas wilayah serta batas-batas wilayah yang dimiliki oleh objek wisata tersebut.
BAB III
PEMBAHASAAN
1. Profile Distrik Baucau
Baucau adalah salah satu kota yang terkategori sebagai kota kedua terbesar di negara timor leste,yang memiliki luas wilayah antara 1,494 km2 dan dari timur berbatasan darat dengan Distrik Lautem, di bagian selatan berbatasan langsun dengan Distrik Viqueque, di bagian utara berbatasan Laut (maritime) dengan pulau Wetar Indonesia dan di bagian barat berbatasan lansung dengan Distrik Manatuto.
Baucau juga dikenal dengan kota populasi terpatadat di negara ini yakni meimiliki 106,225(sensus 2004) juta jiwa. Dan kota ini memiliki 6 sub-distrik yakni : Baucau –vila,Vemasse,Venilale,Baguia,Queliqai dan Laga.
Masing-masing sub-Distrik tersebut memiliki jumlah desa(Suco) yang berbeda antara lain; Baucau-vila memiliki 11 suco,Vemasse memiliki 7 suco, Venilale memiliki 8 Suco,Queliqai memiliki 15 Suco,Laga memiliki 8 Suco dan Baguia memiliki 10 Suco.
Berikut ini, kota lihat lebih mengenai tingkat Suco tersebut antara lain dalam tabel sebagai berikut:
Baucau-vila Vemasse Venilale Queliqai Laga Baguia
Bahu Caicua Bado-ho’o Abafala Atelari Afaloicai
Bucoli Loilubo Bahamori Abo Libagua Alaua-kraik
Buibau Osoala Fatulia Afaça Nunira Alaua-leten
Buruma Ostiko Uailaha Baguia Saelari Defauasi
Caibada uaimua Uaigae Uai-oli Bualale Sagadate Hae-koni
Gariuai Uatulari Uatu-hako Guruça Samalari Larisula
Samalari Vemasse-vila Uma-ana-ulo Lakoliu Soba Lavateri
Seiçal Uma-ana-iku Laisorulai de baixo Tequinomata Osso-ouna
Tirilolo Laisorulai de cima Samalari
Triloka Lelalai Uaka-ala
Uailili Letemumo
Makalaku
Maluro
Namanei
Uaitame
11 suco 7 Suco 8 Suco 15 Suco 8 Suco 10 Suco
Dengan demikian, dari jumlah penduduk yang ada, yang menakses kerja sebagai pegawai pemerintahan dan non-pemerintah berjumlah sangat minim yakni; 1,542(the districk development profile 2010) jiwa. Dan yang lain merupakan pencari kerja serta anak-anak dan yang sudah berusia lanjut.
Dari kota ini terdapat beberapa ankutan umum yang dapat menfasilitasi aktifitas transportasi yakni : ankutang umum Mikrolet A1-A2 kota lama-kota baru,A3 kota baru-Diwake,A4 kota baru-Gariuai,A5 kota baru-Samalari,B1-B2 Laga-kota baru, C1 Venilale-kota baru, D1 Queliqai-kota baru,E1 Ostiko-kota baru,F1-F2-F3 Vemasse kota baru,BL baucau-Lospalos dan Ankutan untuk Baguia adalah Trek.
Penduduk baucau berpenhasilan sebagai Agrikultor yakni menurut hasil sensus 2004 mengatakan bahwa dari total penduduk yang ada jumlah 81%berjiwa petani serta 4% berdagan,1% perikanan,14% lainnya bekerja di instansi-instansi pemerintahan dan non-pemerintahan(census 2004). Dan dari hasil pencaharian tersebut maka BANK Central (banku mundial) melakukan suatu penelitian mengenai hasil pendapatan perhari para penduduk setempat dengan mengeluarkan suatu analisis bahwa penduduk Distrik Baucau berpenhasilan US$ 0,50 cent perbulan.
kota tersebut memiliki suatu keunikan antara lain mendistribusikan dan menhasil nanka (KULU) dan kelapa. Dan dari hasil pendistribusian tersebut maka dapat membantu menfasilitasi kehidupan perhari di kota tersebut. Namun di lain pihak kota tersebut masih memiliki beberapa potensi di bidang agrikulture yakni bertani dan memlihara binatang.
3. Objek-Objek Wisata Kota Baucau
Baucau memiliki beberapa objek wisata baik itu objek wisata buatan dan objek wisata alam antara lain SBB;
No Objek wisata buatan Objek wisata alam Lokasi Jarak/meter
1 Gedung sekolah wailakama Wailakama/Bucoli 5km/25 menit
2 Batu magnesium Uaigae/Vemasse 12 km/2 jam
3 Kolam Ikan Bucoli 4,5 km/20 menit
4 Bandar udara Baucau Triloka 1km/10 menit
5 Bundaran nagardjo Triloka 800m/5menit
6 Rumah port baru Bahu/kota baru Dalam kota
7 Bundaran kota baru Bahu/kota baru -
8 Mata air Wailya Bahu /kota lama -
9 Merkado municipal Bahu/kota lama -
10 Saolib kristus Bahu/lamegua
11 Kediaman uskup Tirilolo/kota lama -
12 Ospital baucau Tirilolo/kota lama -
13 Gruta St.Antonio Tirilolo/kota lama -
14 Geraja St.Antonio Baucau Tirilolo/kota lama -
15 Pissina Baucau Bahu/kota lama -
16 Pousada peningalan portugues Bahu/kota lama -
17 Sumber air panas uailili Uailili 2km/20menit
18 Gereja uailili Uailili 2km/20menit
19 Sekolah STM fatumaka Fatulia 2,5km/25menit
20 Tujuh goa berkoli Berkoli/fatulia 3km/30menit
21 Persawaan berkoli Berkoli/fatulia 3km/32menit
22 Merkadu Venilale Wailaha/Venilale Kota venilale
23 Rumah peningalan portugues Uailaha -
24 Smkk venilale uailaha -
25 Sekolah Reino de Audere Uailaha -
26 Sumber air panas uaikana Baduho’o 4km/25menit
27 Gunung ariana Baduho’o 5km/39menit
28 Jembatan alamiah Uai-oli 8km/53menit
29 Gunung laku-dala Maluro/queliqai 18km/1,15menit
30 Gereja queliqai Baguia/queliqai Kota queliqai
31 Gunung matebian Abo/queliqai 25km/2.35menit
32 Pemandangan wadabouru Guruça/queliqai 35km/3.10menit
33 Pemandangan taumutu Namanei/queliqai 45km/3.50menit
34 Gunung susu-goa Namanei/queliqai 45km/3.50menit
35 Sekolah peningalan portugues afaça Afaça/ queliqai 44km/3.28menit
36 Gereja Afaça Afaça/queliqai 44km/3.28menit
37 Gereja Baguia Kota baguia Kota baguia
38 Gunung samaleri Samalari/baguia 56km/1.59menit
39 Rumah tua peningalan portugues Alaua-leten/baguia Kota baguia
40 Gunung lavateri Lavateri/baguia 53/1.25menit
41 Pemukiman larisula Larisula/baguia 56/4.12menit
42 Gereja atelari Atelari/laga 50km/1.05menit
43 Gereja sagadati Sagadati/laga 46km/1jam
44 Merkadu darafa’e Nunira/laga 40km/50menit
45 Gereja laga Kota laga Kota laga
46 Rumah tua totogua Kota laga Kota laga
47 Rumah tua peningalan portugues soba Soba/laga Kota laga
48 Garam batu alamiah Buiguira/nunira laga 39km/55menit
49 Dermaga laga Kota laga Kota laga
50 Pantai buiguira Nunira/laga 42km/1jam
51 Smak St.antonio Baucau Bahu/kota-lama kota baucau
52 Penjara kaisa’e Buruma 800m/20menit
53 Pantai watabo’o Buruma 250m/10menit
54 Goa dom.leiria Bahu 249m/30menit
55 Telapak kaki dom.leiria Bahu 249m/30menit
56 Matrindade de baholi Bahu 25m/10menit
57 Rumah tua peningalan portugues central Bahu Kotalama
58 Patung Selamat datang Kota lama Kotalama
Keterangan :
M = meter
Km= kilometer
Jam/menit=jarak antara jalan kaki dengan kendaraan bermotor berbeda.
Dari hasil pengolahan data kami dari berbagai jenis maka,kami menanalisis bahwa terjadi perbedaan antara berjalan kaki dan berkendaraan motor karena dari setiap lokasi yang berbeda terdapat kesamaan dan ketidaksamaan pada jarak waktu yang ada. Oleh sebab itu, maka setiap perjalanan untuk mengelilingi semua lokasi yang telah teridentifikasi perlu memakan waktu. Namun semua wisatawan yang melakukan aktifitas wisatanya di kota tersebut selalu menyebut Baucau sebagai kota berpenhasilan besar karena Baucau sendiri memiliki latar belakang yang sama pemandangan seperti kota Dili
4. Analisis dan Pembahasaan
Dengan semua objek wisata serta semua pengertian mengenai pariwisata diatas maka dapat kita analisis bahwa Baucau merupakan kota penhasil nanka dan kelapa. Di lain pihak, baucau juga merupakan penhasil terbesar di bagian kepariwsatan karena Baucau sendiri memiliki banyak objek-objek wisata baik itu objek wisata buatan maupun alam. Dan dari semua objek wisata tersebut dapat menambah devica (pendapatan)negara melalui kunjungan-kunjungan para tourist ke tempat tersebut.
Meski, pendapatan perhari penduduk lokal sangat minim namun dengan kunjungan para wisatawan tersebut dapat berbelanja dan menhabiskan beberapa waktunya untuk menikmati kota tersebut sehingga dapat membeli produk-produk yang dimiliki oleh penduduk setempat.
Dengan semua ini,maka perlu adanya pelestarian dan promosi atas semua tempat objek wisata yang ada agar dapat menarik lebih banyak perhatian wisatawan agar terus berkunjung ke tempat tersebut. Di lain pihak,perlu adanya imformasi yang jelas pada para wisatawan yang inggin berkungjung namun semua perlenkapan yang dimiliki oleh para penduduk lokal masih sangat minim maka perlu adanya campur tangan sepenuhnya dari pemerintah unutk melestarikan dan menimformasikan objek-objek wisata tersebut ke mancanegara maka dengan sendirinya wisatawan akan terus berkunjung ke kota tersebut.
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari latar belakang,kajian teori hingga pembahasaan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa Baucau adalah kota yang sangat berguna bagi negara Timor leste. Karena dilihat dari segi keunikan dan keindahannya Baucau juga dapat menambah pendapatan negara. Dengan demikian perlu adanya pelestarian atas semua objek wisata yang dimilikinya agar dapat menarik perhatian para wisatawan mancanegara.
Penduduk kota Baucau sendiri meski memiliki pendapatan perhari yang sangat minim namun dengan kedatangan para wisatawan tersebut dapat berbelanja dan menambah pendapatan perhari penduduk setempat. Untuk itu,dapat pula kita simpulkan bahwa semua lokasi-lokasi wisata tersebut perlu adanya perlenkapan-perlenkapan yang memadai untuk menfasilitasi semua perjalanan yang dilakukan oleh para wisatawan agar semua wisatawan dapat merasakan kenikmatanya di tempat yang sedang dikunjunginya.
b. Saran Dan Kritik
Dari semua penjelasan mengenai isi dari pada tugas tersebut maka kami pun tak lupa untuk menyarankan kepada para pembaca tugas ini bahwa tugas geografi turismo ini sangat jauh dari kesempurnaan untuk itu kami menyarankan supaya semua pembaca mengerti isi dari pada tugas ini
Dan kami pin tak lupa menanti kritik dari para saudara pembaca agar dapat memperbaiki sitem penulisan tugas serta keadaan geografis kota baucau di hari yag akan datang.
Daftar pustaka
(Middleton, 1988: 79). Produk pariwisata dan aktifitas pariwisata
Bintarto, R. & Surastopo Hadisumarno,Metode Analisis Geografi, 1979:
Chafid Fandeli, Perencanaan Kepariwisataan Alam, 2002
Pendit, Nyoman,S., Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, 1999.
UU RI No.9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan
http//www.armenia.com.br; geografia do armenia,pela Nagorno-Karabagh
developing the distrck; Republika Demokratika de Timor leste-Ministerio das Finanças
Tidak ada komentar:
Posting Komentar